Pahit SEJATI adalah PAHIT sebagai OBAT :D
Pahit yang TIDAK PASTI adalah PAHITnya RACUN
Ketika Pahitku, pahitmu, dan pahitnya sudah berbeda,
Adakah RAMUAN yang menjadikan pahit itu hanya
"SATU PAHIT"???
Belum bisa ku meramu ITU,
karena kubukanlah ahli PERAMU,
Belum bisa ku mengaduk ITU,
karena kubukanlah ahli NURANI yang IKHLAS,
Belum bisa ku menuangkan ITU,
karena ku belum bisa BIJAK,
Dimana lagi kudapatkan keSEMPURNAan itu?
Selain kePAHITanmu.........
Pahit Yang bukan lagi PAHIT
Sukses
kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu dari
kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain. Sebagai mana
Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan
dimuka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan." (QS. Al-Qashash: 77)
"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari orang mukmin yang lemah." (Al-Hadist)
Kita diciptakan oleh Allah bukan untuk menjadi
pecundang, tapi kita telah disiapkan oleh Allah, berpotensi untuk
sukses. Tidak hanya pada ukuran dunia tapi juga untuk ukuran akhirat.
Rasulullah tidak hanya di akhirat tapi didunia
juga sukses. Beliau tidak mau menjadi beban bagi orang lain. Usia 12
tahun sudah melakukan perjalanan untuk berdagang dan pada usia 25 tahun
telah menjadi seorang pemuda yang bermutu akhlaknya dan terpercaya
pribadinya.
Rasul merupakan pemuda yang sukses, karena pada
saat memberikan mas kawin atau mahar pada Siti Khodijah, Rasul
memberikan sebanyak 20 ekor unta muda yang artinya pada saat itu telah
menjadi seorang pengusaha kaya raya yang sangat sukses.
Untuk menjadi pribadi yang sukses maka kita harus
"tenang" karena keyakinan akan adanya kekuasaan Allah. Lalu,
"terencana" dalam melakukan sesuatu, baru "tawakal". Kemudian
"terampil" dalam berkerja; "tertib" dalam kehidupan; "tekun" dan
"istiqamah" dalam mengatasi kejemuan; "tegar" dan sabar dalam menerima
musibah dari berbagai macam kejadian; "tawadhu" atau rendah hati,
karena kesombongan merupakan sarana yang paling efektif untuk
menjatuhkan martabat kita.
Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil
meyakini semua ini adalah milik Allah, yang membuat kita menjadi
tawadhu dan rendah hati, terus-menerus membersihkan hati dan terus
meningkatkan kemampuan untuk mempersembahkan yang terbaik, yang
terlihat dari kemuliaan akhlak dan sempurnanya amal dengan hati yang
ikhlas. Insya Allah kita akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan
akhirat.
aa-gym
Kedewasaan
Belajar Dewasa Apa salahnya sich, so siapa yang salah?? ..
Aku ingin belajar dewasa dalam hal:berfikir, emosi, berprilaku,menghargai orang, berkarya.
* Dewasa dalam berfikir: selalu berPOSITIVE THINKING
* Emosi yang Dewasa: Bisa mengendalikan Emosi
* Prilaku yang Dewasa : Selalu menghargai orang, tidak banyak bicara n bercanda, flexible, tanggung jawab, mengerti, memahami orang dengan mengabaikan EGO DIRI.
* Karya yang Dewasa : Inovatif, kreative, mandiri
Tanpa Batas
aku tidak mengukur kerinduan
dengan mistar yang gemerlapan
dan tidak pula kuhitung-hitung kedalamannya
sebab cinta kasih akan merentang
hitungan ruang dan ukuran waktu
bila sedang menanggung rindu
Pelajar yang Sukses
Pelajar yang sukses adalah dia bisa menghargai Guru
Pelajar yang sukses, Mereka yang bisa Menyeimbangkan antara TUGAS orang tua dengan TUGAS Mereka di Sekolah
Pelajar yang sukses adalah mereka yang membawakan PRESTASI hanya untuk Kedua ORANG TUA
Pelajar yang sukses adalah mereka bersabar ketika belajar
Pelajar yang sukses adalah mereka yg selalu READY untuk mendapatkan TUGAS
Pelajar yang PROFESIONAL adalah mereka yang bisa membagi waktu
Pelajar yang sukses adalah Mereka yang IKHLAS mencari ILMU
Pelajar yang sukses adalah mereka yang tidak MALAS dan berMALAS-MALASan
- Dan menghabiskan waktu yang kurang bermanfaat dan Hanya bisa berangan-angan tanpa dilakukan, adalah Pelajar yang meRUGI
Males Banget
Bwat yang... yang... lagi males BGT.
Gud Nait Balikkk.............
Males banget ketemuan ma HATI kamu yang sudah RAPUH (mending cari yg lain, yg lbh baik, mudah koqq!!!)
Males banget ketemuan ma PELAJARAN kamu (gitchu dech klo bljr, tidur lbh enak kale)
Males banget ma tugaz2 yang kamu berikan (rasain loch)
Males banget ma muka kamu (gk ganteng, tukang nampank!!!)
Sok merhatiin lg ..........pokoke M@L3Z bgt!!!
Males banget tuch dengerin obrolan kamu yg kurang b'manfaat bg dunia n AKHIRAT
Males banget banget...banget .......... so kebangeten dechhh.......
Malez banget dpt Nilai Jwelex , Pokoke Jwelex bgt ..............
Note: Bukanx Cemburu Or S!r!k , but .... Udach BoZEENN Tuch ma kamyyuuux
(Sory ya? klo yg baca inieeech Lg Tersin99UnG Abiezzz!!!)
(Special 4 ___malesbanget@yahoo.co.id)
Kesadaran
Hari kemarin adalah Kenangan
Hari ini adalah Kenyataan
Hari Esok adalah Harapan,
Biarlah Harapan itu selalu tetap ada
Takdir sudah digariskan
Hidup bukan sesalan
CINTA bukan NAFSU
CINTA adalah satu keindahan
Dan RINDU adalah satu Kenikmatan
Hati itu SUCI dan MATA adalah Jendela HATI
Jika HATI SAKIT, maka pasti mata akan menangis
Dan anggaplah suatu keGAGALan sebagai ujian dan pelajaran supaya TIDAK TERULANG LAGI.
(4: 2702)
Menepi
Ku tlah mendayuh tuk mencari keabadian
Tak terasa tepian itu telah mendekat
Kadang Batinku tersentak melihat tepian itu
Karena ku belum menyadari dan mengenali tepian itu
Kebimbangan terkadang mengajak jiwaku
Tuk berhenti saja, mungkin lebih SELAMAT
Tapi apalah daya, jiwaku ingin berkelana
Pun hanya sebentar
Tepian itu bukanlah akhir pencarianku
Aku masih tetap berkelana dan mencari
Walau jauh
Aku menepi just 4 break
Hanya mampir dan tak lebih dari itu
Hanya mencicipi hidangan yang mereka sajikan
Perasaan Yang tertunda (corat-Coret 2)
Sejak zaman tempoe doeloe, nech RASA sdh ada loch (rasa haru, rasa sakit), kamunya az yang kurang sensitive dengan RASAq yg AGAK seriuz (ce'ile). Aku lewati hari-hari itu sampe2 q pernah GR (Geghar Oth@X), ga pernah nolak lg klo u yang ngazakkk...
Tiba2 nech, Kepala gw pHUz!nK, Mu@L bgt minta ampyyuN, tau g gara2 ap??
Gara2 u tuch sebutin ce2 u, pake d critain lg kisahx (mangx Siappa sech LOch???), mulai dr abjat AtoZ, cwapekkk dech.........
Itulah akhir hatiku tuk bersama u (bukan Akhir Hayat lhocHHH!!), so menanggapi critae u yg kaya' gitchu, akhirnya ku putuskan tuk jd PAHLAWAN KESIANGAN (Puazzz, Puasss??!!!), so q jd pura2 mbantuin u, padahal hatiku swaKITT BGT,
After that ....lama kelamaan u datang membawa HATImu yg UTUH (g berkurang lhoch) untuk kuterima ......, wach...terlambat bwanget sech loch...........
Kangen Bangett Sich... (Corat-Coret)
Dibalik kesibukanku ataupun ku menyibukkan diri, ku tetap ingat lochh (ingat diriku sendiri = gitu dech klo g ngakuw, n ngakuw-ngakuw). Ku masih melihat sinar mata yang berkilauan dihatimu walau kau jauh.....(jalan kaki sich, so juwauh bgt).
Don't worry, gw tetapseperti yg doeloe; tetap cantik (perempuan tuch..), tetap setia (klo g bozzen), tetap perhatian (klo lg ngasih pengumuman), n tetap merhati'in (dr jauh looochh).
Aq tuch sebenarx nich (tumben Jujur!!) kangen ma hati kamu.........(d rmh sakit bag. liver g d DISCOUNT sich),
Kamux ntu sebenarx lg dmn sechh???
Ntar kpn2 ta sambung lg, Tentux dg tulisan yg corat-coret jg, C...U...>>>>
Satu Nama di Hati
Walau ku sering mengkhianati
Dia Konstant, tak berubah...walau ku berpijak pada yang lain
Dia yang sering mengobati lukaku
Hanya Dia pelipur laraku
Aku sering teledor dengan kebahagiaanku,
Bahkan aku jarang sekali menyapa jika kubahagia Ma'afkanlah aku ..... Ingatkanlah, jikalau kuberteledor diri.
Pengumpat Pembawa Bangkai
Mengapa harus disembunyikan bangkai yang busuk itu?
Bukankah aku sudah mencium aromanya sejak adanya perubahan itu.
Tidak kah kau menyadari....
Tidak kah kau mengerti ....
Bahwa aku sudah tau kalau kau punya rasa SUKA dengannya?
Aku sangat super menyadari perasaan itu
Apakah terlalu NAIF untuk melakukan keJUJURan itu?
Teruskan perjuanganmu untuk menggapai.
Jika itu membuat keTENANGan HIDUPmu,
Aku turut BAHAGIA sekaligus BANGGA..
Karena JIWA dan Persaanmu telah BEBAS...
Dan aku menyelesaikan TUGASku tuk MENINGGALKANmu.....
Sampai kapan menyembunyikan?
Satu hal yang perlu diketahui, aku tidak segan-segan untuk meninggalkan jalan yang telah terlalui hanya adanya BAU busuk yang merajalela, yang tidak diHENTIkan.
Apakah masih tetap akan menjadi Pengumpat Pembawa Bangkai?
Atau selamanya menjadi pengkhianat perasaan?
Tidakkah kau lelah setiap waktu membawa bangkai ?
Tidakkah kau lelah mencari bangkai terus?
Atau, Apakah itu pekerjaanmu selama ini?
Kalau itu memang tujuan hidupmu,
Aku rela meninggalkan semuanya yang pernah ada.....
Aku rela melihat bangkai yang telah kau PUPUK
Aku tidak rela, kalau kau tidak meLEPASku....
Aku tidak rela menunggumu, hanya untuk menyaksikan keKONYOLan SIKAP dan keKONYOLan JIWAmu.....
Tangga Kepemimpinan
Pemimpin Tingkat 1 : Pemimpin yang Dicintai
Pemimpin Tingkat 2 : Pemimpin yang Dipercaya
Pemimpin Tingkat 3 : Pembimbing
Pemimpin Tingkat 4 : Pemimpin yang Berkepribadian
Pemimpin Tingkat 5 : Pemimpin yang Abadi
Pemimpin Yang dicintai
Anda bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka,
Tetapi anda tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka
Lebih
Jika kamu sayang sama aku, maka aku lebih sayang kamu
Ku pikir .....
Ingin Pulang ....
Memeluk yang kuinginkan ......
ku merindu, ingin menatap selamanya...
Aku ingin cepat pulang untuk-Mu
Masih menerimakah Engkau
Aku rindu ingin cepat pulang ...
Ijinkan aku kembali kepangkuan-Mu Ya ALLAH
Jika hambamu ini sudah tidak banyak memberi manfaat di dunia ini
Jika hambamu ini sering menyakiti orang lain
Jika hambamu ini tak mampu meraba kebenaran-Mu
Jika hambamu ini sering tidak menghormati dan menghargai orang lain
Jika hambamu ini sering mengucap kata yang kurang bermanfaat
Ijinkan aku menghadap-Mu Ya AllAH.....
My Hero
When I fell-down, You give me up
When I confused, You're my best way
When my mind broke, Your heart took me
When I run away, You're my purpose
I need you so much
You always touch my heart
You always touch my mind
I'll take long a rest only with you
You're my hero
My hero for better in my heart
You always give me all motivations for life
I love so much
Open Your Honest
I need you forever in my life
But, sometimes I didn't believe you
Because you always make yourself be a lier
It's always make my feel hurt
Honey....
Please try to know about my heart
Actually only you in my world
If you'll be an understood feel
You always in my mind
Cause only you....
You're my soul mate
Satu Bintang
Ketika bintang datang
Kupastikan keresahan tlah terhembus
PenDEWASAan yang sangat matang
Walaupun senja tetap berhembus
Membawa suatu keBIJAKsanaan
Dan penCAHAYAan dengan terang benderangnya
Hanya Satu Bintang
Yang telah matang tuk ku pijak
Tanggung Jawab
Tanggung Jawab itu merawat dan menjaga
Tanggung Jawab itu tidaklah mengingkari
Tanggung Jawab itu bukanlah lari dari permasalahan
Tanggung Jawab itu menjalankan KOMITMEN
Tanggung Jawab itu bukan hanya bisa berkata "YA" tapi "TIDAK DILAKSANAKAN " dan "TIDAK DIPATUHI"
Tanggung Jawab itu karena "adanya rasa memiliki"
Tanggung Jawab itu bukanlah PENIPUAN tapi keJUJURan
KeJUJURan mengakui keSALAHan
Berani JUJUR atas perbuatan yang SALAH
(Note: bukan untuk anak-anak yang belum tahu kebenaran dan kesalahan)
Tanggung Jawab itu bukan merusak tapi memperbaiki
Ikhlas Yang Hakiki
Allah Swt berfirman dalam hadits Qudsi: “Ikhlas itu adalah salah satu rahasia KU, yang AKU titipkan dalam hati seorang hamba-KU yang aku cintai…”
Ikhlas itu berarti sholat, ibadah, hidup dan matinya hanya bagi Allah (Lillahi Ta’ala), tempatnya dalam hati, bukan di mulut. Jadi kalau orang menyatakan dirinya ikhlas, itu tandanya tidak ikhlas.
Ikhlas itu dari hamba untuk Allah, sedangkan ridlo itu adalah respon kerelaan hamba atas sesuatu yang ditentukan oleh Allah. Jadi anda jika ingin belajar ikhlas, katakan kepada diri sendiri, “Jiwa saya hanya untukMu Allah”, setiap hari. Dan Allah Ta’ala juga mengajari dalam doa iftitah setiap sholat kita, bukan?
Namun, anda akan sulit melaksanakan itu manakala, anda tidak membuang halangan dan hambatan ikhlas itu sendiri. Para Ulama Sufi menegaskan, hambatan ikhlas itu ada tiga:
1. Melihat dan mengingat-ingat amal baik dan ibadahnya.
2. Meminta ganti rugi kepada Allah.
3. Puas terhadap amal ibadah yang telah di lakukan.
Tiga hal itu jika muncul dalam diri anda, pertanda anda tidak ikhlas. Karena jangan pernah melihat amal perbuatan yang sudah anda lakukan.
Lupakan saja kebaikan anda pada Allah maupun pada makhlukNya.
Begitu juga anda jangan minta ganti rugi atas amal ibadah anda, minta ganti rugi pahala, syurga dan keuntungan lainnya kepada Allah. Itu tandanya tidak ikhlas.
Anda juga, jangan puas, jangan bangga, jangan merasa sudah final. Buanglah semua itu, agar hati anda setiap hari selalu baru.
taken from: www.sufinews.com
Tips Istiqomah
- Jangan merasa bisa istiqomah, karena usaha anda bisa istiqomah semata karena anugerah Allah yang turun.
- Jangan beri ruang menunda aktivitas kebajikan, karena kebaikan yang sudah ada di depan mata, jika lewat, ia tidak bisa menempati waktu yang bakal tiba. Karena waktu yang bakal tiba itu milik kebaikan berikutnya yang sudah menunggu.
- Jangan terbiasa menuruti rasa malas, menunggu mood, menunggu selesainya beban problema dunia.
- Jangan memanjakan diri untuk berkhayal yang enak-enak di dunia ini.
- Jangan menunggu khusyu’ untuk istiqomah;
- Jangan membayangkan munculnya karomah dibalik istiqomah.
- Memulai istiqomah dari diri sendiri, jangan menunggu orang lain berbuat,
- Harus ada keberanian melawan diri sendiri dan hambatan-hambatan Istiqomah;
- Lawan rasa bosan dan jenuh dibalik istiqomah.
- Istiqomah harus jadi milik anda, perkara yang sangat agung dan berharga.
Ingat pula:
- Istiqomah itu lebih utama dibanding beribu karomah;
- Istiqomah itu adalah hak kehambaan yang dituntut oleh Allah, sedangkan karomah adalah sesuatu yang dianugerahkan oleh Allah, jangan sekali-kali mencampuri urusan anugerahNya.
- Istiqomah itu jalan lurus menuju Allah.
- Istiqomah itu konsisten dan menjadi perilaku tokoh-tokoh besarnya Allah. Istiqomah itu awal doa kita, “Ihdinash-Shirothol Mustaqim, Ya Allah tunjukkanlah kami jalan Istiqomah.”
Kasih Sayang (2)
Maka jagalah kehormatan mereka, gerakkan intuisi mereka dengan bertanya yang baik. Karena gejolak ombak dari intuisi kaum ‘arifin itu tidak akan pernah sirna keajaibannya. Maka cukuplah disebut tolol bagi seseorang yang tidak mau belajar pada mereka, meraih limpahan dari kemampuan mereka. Padahal Allah swt telah berfirman:
“Bertanyalah kepada ahli dzikir manakala kalian tidak tahu.”
Nabi saw, juga bersabda:
“Bermajlislah dengan orang-orang yang berjiwa besar dan bertanyalah kepada para Ulama dan bergaulah dengan para ahli hikmah (Ilahiyah).”
Kasih Sayang
Karena langit adalah jalan bagi turunnya Kasih Sayang Ilahi, dan tempat sumber limpahan-limpahan alam cinta dan kasih sayang, sekaligus tempat hunian para malaikat yang dijadikan sebagai perantara rahasia-rahasia antara DiriNya dan para makhlukNya.
- Bila Allah melimpahkan rahmat dalam rahasia malaikat rizqi, maka Allah memberikan pertolongan kepada pencari rizqi.
- Bila Allah melimpahkan rahmat kepada rahasia pencatat amal, maka Allah memberikan kelupaan hamba terhadap keburukan-keburukan.
- Bila Allah melimpahkan pada rahasia malaikat Raqib, maka Allah memberikan pertolongan dan kasih sayang.
adapted from: www.sufinews.com
Bersahabat (6)
Abu All ar-Ribathi - rahimahullah - berkata:
Aku pernah menemani Abdullah al-Marwazi - rahimahullah.
Sebelum aku berteman dengannya, la telah memasuki daerah gurun pasir tanpa membawa bekal apa pun. Ketika saya menemaninya la berkata kepadaku, “Mana yang lebih Anda sukai, Anda yang menjadi seorang pimpinan (amir) ataukah aku?”
Maka aku menjawabnya, “Anda-lah yang jadi pemimpin.”
Maka la berkata, “Jika demikian, maka Anda harus taat.” Aku pun menjawabnya, “Ya!”
Kemudian la mengambil keranjang (tas) dan mengisinya bekal kemudian ia panggul di punggungnya.
Ketika aku berkata padanya, “Berikan barang itu padaku biar aku yang membawanya.”
Persahabatan
Ibrahim bin Adham - rahimahullah - jika ia ditemani oleh seseorang, maka la mengajukan tiga syarat:
- Persahabatan adalah suatu pengabdian;
- Memberi tahu kepadanya; dan
- Tangannya dalam segala anugerah dunia yang dibukakan Allah kepadanya hendaknya seperti tangannya sendiri. Kemudian ada seseorang dari sahabatnya berkata, “Aku tidak sanggup melakukannya.” Maka Ibrahim bin Adham berkata kepada sahabatnya, “Saya kagum terhadap kejujuran Anda.” Dan Ibrahim bin Adham adalah seorang Sufi yang bekerja mengawasi kebun atau ikut memanen hasil pertanian dan kemudian hasilnya la bagikan kepada para sahabatnya.
Bersahabat (5)
Ahmad bin Yusuf az-Zujaji - Rahimahullah - berkata,
Perselisihan adalah pangkal perpecahan. Dan ini adalah godaan setan yang sangat halus dalam usaha memisah persahabatan dua orang yang bersahabat hanya demi Allah.
Bersahabat (4)
Ada seseorang berkata kepada Sahl bin Abdullah- rahimahullah,
“Sesungguhnya aku ingin bersahabat dengan Anda.”
Maka Sahl berkata kepadanya, “Jika salah seorang di antara kita mati maka yang lain akan bersahabat dengan siapa?” Orang tadi menjawab, “Allah!!”
Kemudian Sahl berkata, “Jika demikian, maka bersahabatlah dengan-Nya sejak sekarang.”
Bersahabat (3)
Seseorang berkata kepada Dzun-Nun al-Mishri - rahimahullah,
“Dengan siapa aku berteman?”
Dzun-Nun menjawab, “Dengan Siapa pun yang apabila Anda sakit Dia menjengukmu, dan ketika Anda berbuat dosa Dia bisa menerima tobatmu.”
Sebagian kaum Sufi berkata, “Semua sahabat, yang Anda berkata kepadanya, `Tunaikan untuk kami.’ Kemudian la bertanya, `Ke mana?’ Maka ia bukanlah seorang sahabat.”
Bersahabat (2)
Dzun-Nun - rahimahullah yang berkata,
“Janganlah Anda bersahabat dengan Allah kecuali kecocokan (setuju dengan segala kebijakan-Nya), janganlah Anda bersahabat dengan makhluk kecuali dengan saling memberi nasihat, janganlah Anda bermuamalah dengan nafsu kecuali dengan cara menentangnya, dan jangan pula dengan setan kecuali Anda melawan dan memeranginya.”
Bersahabat
Al-Junaid rahimahullah berkata:
Dikisahkan dari sekelompok syekh Sufi, dari Ibrahim bin Syaiban - rahimahullah - yang berkata,
“Kami tidak pernah bersahabat dengan orang yang mengatakan ini sandalku dan ini tempat air minumku.”
Menghindari Teman Yang ....
Sahl bin Abdullah -rahimahullah - berkata,
“Hindarilah berteman dengan tiga kelompok manusia:
1. Para penguasa diktator yang lalai,
2. Orang-orang pandai membaca al-Qur’an yang suka mencari muka
3. Dan para Sufi yang bodoh.”
Bandara Cinta
Kapan kita dipertemukan kembali??
Aku sangat menanti walau tak pasti
Tempat dimana kita melagukan melodi JIWA
Tak henti-hentinya air mataku membanjiri JIWA ini
Jika kuingat tentang JIWA kita yang pernah bersatu
Walau TUHAN memberikan waktu yang sangat singkat
Tuk tertidur di JIWAmu...
Sungguh sangat berarti bagiku....
Semoga JIWA kita masih dilepaslandaskan oleh-NYA
Aku masih menantimu di Bandara Cinta kita
Emosi Jiwa
Buat yang jauh yang selalu hadir dalam hatiku
Tanpa hadirnya jiwamu didalam jiwaku aku merana
Hampa pandanganku dengan yang lain
Mengertilah kasih ...
Jiwaku aku menjadi buta tanpa sinarmu
Jiwaku menjadi patah tanpa ketegaranmu
Jiwaku menjadi lemah tanpa kasih sayangmu
Jiwa ini menjadi miskin tanpa keloyalanmu
Buat yang jauh....
Betapa sempurna keTULUSan yang kau berikan padaku
Itu yang kurindu darimu....
Betapa sempurna pemahaman jiwamu dalam jiwaku
Betapa sempurna penghargaan atas Jiwmu kepadaku
Aku merindukanmu....
Aku tidak pernah bisa melupakan .....
Ingin kudekap JIWAmu walau hanya bayang semu
Sungguh sangat berarti kehadiran jiwamu
Aku nggak tahu jalan apa lagi yang harus kutempuh
Agar kita dipertemukan kembali
Dalam suatu kumpulan kebahagiaan JIWA
Buat yang jauh....
Tlah kutemukan ketidak adaan pengkhinatan jiwamu terhadap jiwaku
Aku sangat merindu itu...
Sungguh kau telah memupuk JIWAku yang payah tiada daya
Aku (karyaq sendiri)
Air mengalir yang menghiasi lingkungan ini
Bangunan kokoh yang tak tergoyahkan
Matahari yang menerbitkan Kilauan Cahaya Jiwa
Aku masih tetap berteman dengan mereka
Mereka yang sibuk....
Mereka yang menghiasi aku...
Mereka yang kokoh...
Pun mereka yang memberi CAHAYA untukku
Dan aku sangat merindukan mereka
Hanya dengan mereka ........
Kegagalan bisa terkalahkan, DINGIN bisa tercairkan
Kesibukan adalah NIKMAT bagiku
Kritikan adalah suatu AMANAT
Tanggung jawab adalah sesuatu yang MULIA bagiku
Masalah adalah keDEWASAan aku
Aku mulai berkarya
Ridho-MU Ya ALLAH yang kuinginkan
Insya ALLAH hanya untuk-MU Ya ALLAH
Seluruh yang terbaik, jiwa dan raga ini....
Hidup sederhana & Kemiskinan
segala ikatan yang tidak diperlukan.
Berbeda dengan kemiskinan,
Kesederhanaan merupakan suatu pilihan,
Keputusan untuk menjalani
hidup kita yang terfokus pada apa
yang benar-benar
berarti.
taken from: Tulus tanpa batas
Ibadah (1)
Ibadah yang sangat bermanfaat adalah
Menanam SIKAP menganggap KECIL DUNIA dalam DIRI.
Taken from: Tulus tanpa batas
Dunia dan Akhirat
Yakin
- Mengurangi bergaul dengan manusia
- Mengurangi pujian saat memperoleh penghargaan
- Dan Menghindari perbuatan mencari-cari kesalahan mereka jika mereka tidak memberi penghargaan -Dzu al-Nun al_mishri
Waspada
KERINDUAN
Kasih Sayang Tulus
Kasih sayang itu bukanlah menghancurkan
Kasih sayang itu bukanlah mengkhianati
Kasihsayang itu bukanlah berbohong
Kasih sayang itu bukanlah LOWER
Kasih sayang adalah memahami
Kasih sayang adalah menjaga
Kasih sayang adalah mempertahankan
Kasih sayang adalah menjadikan UPPER
Kasih sayang adalah Keterbukaan yang penuh dengan kejujuran
Kasih sayang adalah perkataan yang muncul dari NURANI
Kasih sayang itu bukanlah semata keMANJAan FISIK
Kasih sayang itu adalah keMANJAan Pikiran yang TERANG
Kasih sayang itu bukanlah PIKIRan yang BUSUK
Kasih sayang adalah Perkataan Yang BIJAK
Kasih sayang adalah kematangan berTINDAK
Kasih sayang adalah kematangan dalam berINTERAKSI
Kasih sayang adalah memberi dengan TULUS
Kasih sayang adalah mempertahankan keBAIKan
(iema'83)
KACA Mata Buta
Lelaki Kesiangan
Cahaya Egois
Kutemukan When the First sight in my step
Semula acuh dan hampir kacau
Nada jantung mulai menjadi nada F
Tak kuduga akan ada cahaya datang
Tidak menatap hanya melirik, itupun dari jauh
Tidak bercakap namun hanya berucap A, B, atau C
Minim sekali sikap itu
Yang seolah-olah terlalu mahal untuk diterima
Cahaya Egois itu membuat aku berlari cepat
Dan itupun ketika aku baru menyadari
Dibalik keminiman, ternyata ada kedamaian dalam jiwa
Aku masih butuh, bahkan sangat butuh .....
Walau tidak pernah bercakap, tapi aku bisa menikmati kedamaian itu..
Cahaya egois itu.......
Membuat aku bisa melangkah, walaupun aku lumpuh
Membuat aku Melihat, walaupun aku buta
Tak kusangka Cahaya itu dekat dengan aku
Dengan kalimat yang Bijak
Tutur kata yang enak didengar
Rendah Hati yang ia ajarkan
BIASA tapi MENARIK
Ingin rasa hati ini bersama Cahaya Egois
Namun hanya waktu yang bisa menyambung itu semua
Be Silent!!! ternyata ia sudah ada yang menjaga .....
(Memory, 28/08/2008)
Lain Pandang
Kesenjangan yang terjadi pada HATI
Keteledoran MATA pada yang lain
Ketidakberdayaan KEPASTIAN
Kemunduran PIKULAN Kebenaran
Itulah yang diRASAkan ...............
Dan itulah yang patut DIAKUI
Selayaknya tidak hanya mengakui saja, tapi ada penyelesaian yang HAKIKI
(memory 27/08/2008)
H A T I
- Hati itu tempat menyimpan perkataan
- Hati itu yang mengawasi badan
- Hati itu lembaran pikiran
- Hati itu sumber hikmah dan telinga itu tepat masuknya hikmah.
- Kemanakah hati yang dipersembahkan untuk Allah dan dinyalakan untuk ketaatan kepada Allah.
- Sesungguhnya hati ini akan jenuhsebagaimana badan-badan jenuh, maka carilah hikmah-hikmah yang baru untuk hati.
- Sesungguhnya hati itu memiliki KEINGINAN dan KEBENCIAN serta penerimaan dan PEMBANGKANGAN, maka datanglah pada hati itu dari (situasi) penerimaan dan keinginan, karena jika hati dipaks, dia akan buta.
- Hati yang paling utama adalah hati yang penuh dengan PEMAHAMAN.
- Kewaspadaan MATA itu tidak akan bermanfaat dengan KELALAIAN HATI.
- Hati yang kosong dari ketakwaan akan dipenuhi dengan fitnah-fitnah dunia.
- Pendengaran TELINGA tidak akan bermanfaat dengan hati yang lengah.
- Seburuk-buruknya hati adalah hati yang RAGU akan KEIMANAN.
- Badan yang besar dan tinggi tidak akan bermanfaat jika hatinya kosong
New Love
New Love
A new love, young love,
Fresh and in bud,
Exciting, Heart racingly so,
Though uncertain, exciting still
A Breathless love Full of longing
Eagerness to be together
Reluctance to part
Hand touching hand, Pulse raising
Heart full of love, Head full of doubt
“Do they feel as I?” “Am I just a fool?”
Will our love last?
Will it blossom and grow
Will it bear fruit?
Or wither on the vine
Copyright © Paul Curtis. All Rights Reserved
The First Time
The first time I took her hand
It trembled faintly
Yet noticeably
Like a wild bird's fluttering heart
In the hand of its captor
The first time I kissed her
Her heart raced
And when I touched her skin
I felt her pounding heart
Through my fingers
The first time we made love
Was the first time
For us both
And in our passionate embraces
Our senses were over loaded
The first time
Became many times
Though we are older now
The passion is stronger
Our senses fine-tuned
We are one, soul mates
We share the same shadow
Copyright © Paul Curtis. All Rights Reserved
Healthy Love
Healthy Love
How many believe, think or feel that they are in love? How many ever wonder or ask what is true, healthy love? And how many agree that there are many types of love that will be experienced at different stages during a lifetime?
Although we place extreme importance on everlasting true love, do you wonder why the divorce rate is skyrocketing? In this modern era if you marry or engage in a partnership, you have a 50/50 chance that your relationship will not survive for an entire lifetime. Many younger people are opting out of the traditional marriage scene altogether, citing that it just isn't worth the risk. Some do not even want to establish a cohabitation relationship, because it is still too risky for legal claims.
From the time you are born, you are born into love and theoretically conceived as a result of love. As a human, life itself is about experiencing and learning about love. You are the ultimate bundle of joy to your loving parents. Supposedly, love that you receive from your parents will be enduring without any strings attached. Although most parents have your best interest in perspective, sometimes their love can become smothering and unhealthy.
As a child or teenager you probably experienced puppy love or you had a so-called "crush" on someone. Of course at the time, you really believed this was the real thing and that you had found your prince in shining armour or your Cinderella princess. No doubt, reality eventually set in when you realized that it was just a fairytale infatuation and you went on to discover a newer, truer love. Puppy love is not considered true healthy love, merely because it is usually based on an obsession or misconception.
Friendships that you establish, whether it be your best girlfriend, boyfriend or a group, always spawn mutual friendly love. Allegedly, friendships occur from having a rapport based on shared interests, hobbies or goals and compatible personalities. But this type of friendly love can also range from being healthy to unhealthy. You think that because it is your best friend your so-called friendship love will endure anything. Unfortunately, too often rivalry ensues due to jealousy or pettiness arises from trivial matters and silly egos explode like fireworks. Over the course of your lifetime you may establish many different friendships, but how many can attest to being based on healthy love? It is also interesting how often people confuse a friendship to what really should be classified simply as a passing acquaintance.
There is also the misconception of associating sex with love. Many become blinded from their emotional feelings and foolishly believe that the better the sex, the deeper the love for one another. Or they forget that quality is better than quantity. Naturally, with the divorce rate so high, it is quite evident that this distorted thinking is just that - distorted. Sometimes sex becomes a pawn initiating the game of love, but because it is not a healthy love, it soon wears thin, becoming shallow and insignificant to the relationship.
You would think that married couples would be aware of healthy love, after-all, isn't this why they agreeably, solemnly and lovingly say their vows - "In sickness and in health, till death do us part?" But again, the same issues can arise in which ego becomes unbalanced and a power struggle develops. Each spouse becomes stubborn and rigid, not wanting to back down. If there are children involved, they may be used callously by either parent in order to win the battle. No doubt their behaviour ruins the start of what was supposed to be an eternal, healthy love relationship.
Partnerships or cohabitation relationships quite often are established just like a business arrangement. Each partner contributes towards paying expenses such as food, accommodation and utilities, but they do not combine their income as a joint venture to plan for their future. Instead they painstakingly chart out a percentage of what each will pay for. Instead of doing, sharing and learning together, they meticulously relegate a schedule of who does the cooking, who does the grocery shopping, who does which household chore and the only area that they may agree jointly on is their conjugal rights. While some of these business love relationships can and do survive, there is a greater percentage that do not. You cannot create healthy love built as a business endeavour, where one person is the boss, while the other is treated as a subordinate. Sooner or later one partner will start to feel that the relationship has become rather one-sided or may feel used and then become bitter or resentful. It then becomes a cat and mouse game in which there is no winner.
There are cultures who still arrange their children's marriage. Much of this is steeped in history and time honoured tradition, where the elders truly believe that they can choose a more compatible partner for their children mainly due to their own life experiences and supposedly greater knowledge or wisdom. While there may be some truth to their philosophy, there is however glaring realities to consider - you cannot force one person to love another, let alone make them like another just for friendship. Contrary to their belief system, more time spent together will not constitute compatible partners, nor create healthy love. In many cases, it generates just the opposite effect.
Healthy love is unconditional in that it is given, as much as it is received, without being forced by those involved. There is no need to expect any payback, because when it is given freely from your heart or soul, in turn it engenders universal gratitude that spreads through you like warm, sweet honey. It has nothing to do with age, gender, hobbies, social status, wealth, religion or occupation. This type of love is not superficial, but comes from deep within your heart and soul. You willingly want to share a deeper, richer part of your being. Healthy love has boundaries that are honoured, respected and adhered to by all concerned. There is no ownership in which one tries to dominate the other. It does not require proving yourself to anybody and it leaves you free to remain your true self. Displays of power or jealousy are non-existent. There is mutual respect for each other in which you have consideration for each other's differences. You resist trying to change the other person to emulate you or to become a vision of how you may think they should be. It is only natural that you wish the other person to grow and succeed in all areas of their life and in all ways - mentally, emotionally, physically and spiritually, even if it means living apart. Healthy love generates individual space, where each can do what pleases them without harbouring any feelings of guilt, selfishness, remorse, sacrifice or regret.
But healthy love first begins with you, because in order to understand or empathize fully with another, you must have a healthy outlook , deep respect and total love for who you purport yourself to be. If you analyze this, you will surely recognize and agree how you cannot presume to unconditionally love another, if you cannot love yourself first.
Establishing healthy love does take considerable effort, perseverance, open verbal communication and patience. It should never be taken for granted or put on hold. Creating healthy love is not about how many gifts you give or how much money you spend on another. This type of thinking is often used as bait for a way of chalking up points and is not considered realistic, but it can be misconstrued as bribery or emotional blackmail. An important point to consider is that you cannot buy healthy love. It must be carefully and lovingly nurtured without false motives.
And you will also discover that maintaining enduring healthy love in a relationship will always be hard work in progress, where there is no beginning and no end, but where there is a definite mutual goal for continual learning and improvement. Ultimately, you will both be determined and focused for the long haul to overcome all obstacles that may arise.
If you are one of the lucky individuals who not only understand, but experiences true healthy love on a daily basis, you will probably notice something else. Surprisingly, along with healthy love you will also encounter added freedom, feelings of bliss, eternal integrity, constant strength, deeper peace and personal empowerment. Healthy love truly blesses those who seek it!
About the Author:This article was written by Margaret Jang
Healthy Love Vs Toxic Love
Healthy Love
- Development of self first.
- Room to grow, expand; desire for other to grow.
- Separate interests; other friends; maintain other meaningful relationships.
- Encouragement of each other's expanding; secure in own worth.
- Appropriate Trust (i.e. trusting partner to behave according to fundamental nature.)
- Compromise, negotiation or taking turns at leading. Problem solving together.
- Embracing of each other's individuality.
- Relationship deals with all aspects of reality.
- Self-care by both partners; emotional state not dependent on other's mood.
- Loving detachment (healthy concern about partner, while letting go.)
- Sex is free choice growing out of caring & friendship.
- Ability to enjoy being alone.
- Cycle of comfort and contentment.
- Obsession with relationship.
- Security, comfort in sameness; intensity of need seen as proof of love (may really be fear, insecurity, loneliness)
- Total involvement; limited social life; neglect old friends, interests.
- Preoccupation with other's behavior; fear of other changing.
- Jealousy; possessiveness; fear of competition; protects "supply."
- Power plays for control; blaming; passive or aggressive manipulation.
- Trying to change other to own image.
- Relationship is based on delusion and avoidance of the unpleasant.
- Expectation that one partner will fix and rescue the other.
- Fusion (being obsessed with each other's problems and feelings.)
- Pressure around sex due to insecurity, fear & need for immediate gratification.
- Unable to endure separation; clinging.
- Cycle of pain and despair.
Beattie, Melody; Co-Dependent No More
Burney, Robert; Codependence: The Dance of Wounded Souls
KEBENARAN
- Kebenaran itu laksana pedang yang memutuskan.
- Kebenaran itu jalan yang paling utama
- Kebenaran itu jalan yang paling jelas
- Kebenaran itu pedang (yang menebas) orang-orang yang berbuat kebatilan
- Kebenaran itu memiliki kekuasaan
- Sebaik-baiknya urusan adalah menyingkap suatu kebenaran.
- Jadilah orang yang dermawan dengan kebenaran dan bakhil dengan kebatilan.
- Manusia yang paling merugi adalah manusia yang mampu mengatakan yang benar, namun ia tidak mengatakannya.
- Bagaimana mungkin sesworang dapat merasakan manisnya keimanan bila dia mengingkari KEBENARAN.
- Barang siapa yang MENOLAK kebenaran, niscaya ia akan terKUCILkan.
- Barang siapa yang MENENTANG kebenaran, maka kebenaran akan MEMBUNUHnya.
Taken from: Pintu Ilmu 1001 by jalaluddin Rakhmat
KEBODOHAN
- Orang yang bodoh itu adalah orang yang tidak mengetahui KEMAMPUANNYA.
- Orang yang bodoh itu adalah orang yang tidak mengetahui URUSANNYA.
- Orang yang bodoh itu adalah orang yang tidak mengindahkan NASEHAT.
- Orang yang bodoh itu adalah orang yang mentaati hawa nafsunya bermaksiat pada TUHANnya.
- Orang yang bodoh itu adalah orang yang bersandar pada angan-angannya serta lalai dalam amalnya.
- Janganlah kamu mencela orang yang bodoh, karena dia akan membencimu, dan perlihatkanlah aib orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu.
taken from; PINTU ILMU 1001 by Jalaluddin Rakhmat.