kesunyian agung menempatkan aku
pada sudut galau ini
Memaksaku membahasakan rindu tidak pada kata
Sekaligus ingin kubakar diri di lain waktu
Agar sabar seperti debu karena rindu
Entah aku masih di mana?
Tersesat di sisi kehidupan yang mana?
Tak kubutuhkan cahaya selain dari pijar raut wajah
Untuk menyulam senyum yang sempat tersisa perih
Pada jingga yang setia dengan senja.
O .... semua ini telah memapah sepasang tangan
Tengah malam tengadah
Menanam harapan di kening wajah bulan
Bukan mengemis cahaya
Tapi demi jalan untuk aku bisa temui fajar
Agar segera aku mulai............
Biar tak kutunggu lagi waktu.............
Agar aku bagai detik menghubungkan rasa .....
Antara lelah dan tetap tak putus asa
Antara jenuh dan tetap ingin selalu bersimpuh.
Kini cinta...
Cinta melanda kerontangnya sukma
Menuntun tatih langkah ini menggapai sempurnanya rasa
Namun maafku...tak bettah dengan sujud
Apalagi tahajud
Tapi cinta ini
Bukan pada yang lain
Tuhan.
(Negeri Ilalang)
pada sudut galau ini
Memaksaku membahasakan rindu tidak pada kata
Sekaligus ingin kubakar diri di lain waktu
Agar sabar seperti debu karena rindu
Entah aku masih di mana?
Tersesat di sisi kehidupan yang mana?
Tak kubutuhkan cahaya selain dari pijar raut wajah
Untuk menyulam senyum yang sempat tersisa perih
Pada jingga yang setia dengan senja.
O .... semua ini telah memapah sepasang tangan
Tengah malam tengadah
Menanam harapan di kening wajah bulan
Bukan mengemis cahaya
Tapi demi jalan untuk aku bisa temui fajar
Agar segera aku mulai............
Biar tak kutunggu lagi waktu.............
Agar aku bagai detik menghubungkan rasa .....
Antara lelah dan tetap tak putus asa
Antara jenuh dan tetap ingin selalu bersimpuh.
Kini cinta...
Cinta melanda kerontangnya sukma
Menuntun tatih langkah ini menggapai sempurnanya rasa
Namun maafku...tak bettah dengan sujud
Apalagi tahajud
Tapi cinta ini
Bukan pada yang lain
Tuhan.
(Negeri Ilalang)
0 comments:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Post a Comment