kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan bagianmu dari
kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain. Sebagai mana
Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan
dimuka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan." (QS. Al-Qashash: 77)
"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari orang mukmin yang lemah." (Al-Hadist)
Kita diciptakan oleh Allah bukan untuk menjadi
pecundang, tapi kita telah disiapkan oleh Allah, berpotensi untuk
sukses. Tidak hanya pada ukuran dunia tapi juga untuk ukuran akhirat.
Rasulullah tidak hanya di akhirat tapi didunia
juga sukses. Beliau tidak mau menjadi beban bagi orang lain. Usia 12
tahun sudah melakukan perjalanan untuk berdagang dan pada usia 25 tahun
telah menjadi seorang pemuda yang bermutu akhlaknya dan terpercaya
pribadinya.
Rasul merupakan pemuda yang sukses, karena pada
saat memberikan mas kawin atau mahar pada Siti Khodijah, Rasul
memberikan sebanyak 20 ekor unta muda yang artinya pada saat itu telah
menjadi seorang pengusaha kaya raya yang sangat sukses.
Untuk menjadi pribadi yang sukses maka kita harus
"tenang" karena keyakinan akan adanya kekuasaan Allah. Lalu,
"terencana" dalam melakukan sesuatu, baru "tawakal". Kemudian
"terampil" dalam berkerja; "tertib" dalam kehidupan; "tekun" dan
"istiqamah" dalam mengatasi kejemuan; "tegar" dan sabar dalam menerima
musibah dari berbagai macam kejadian; "tawadhu" atau rendah hati,
karena kesombongan merupakan sarana yang paling efektif untuk
menjatuhkan martabat kita.
Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil
meyakini semua ini adalah milik Allah, yang membuat kita menjadi
tawadhu dan rendah hati, terus-menerus membersihkan hati dan terus
meningkatkan kemampuan untuk mempersembahkan yang terbaik, yang
terlihat dari kemuliaan akhlak dan sempurnanya amal dengan hati yang
ikhlas. Insya Allah kita akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan
akhirat.
aa-gym
0 comments:
:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o
Post a Comment